Menyusuri Hutan Mangrove Maerokoco Semarang
Hutan Mangrove di kawasan PRPP
Semarang saat ini sedang menjadi destinasi wisata yang banyak di bicarakan anak
muda Kota Semarang. Berkat adanya Hutan Mangrove ini Kawasan Maerokoco yang
dulu sempat mati suri kini hidup kembali. Hutan Mangrove di Kawasan Maerokoco
ini dikelilingi dengan jalan berkelok yang dibuat dari susunan bamboo. Jalan
bamboo ini di dibuat pada November 2016, satu bulan kemudian jalan bamboo ini
sudah bisa dilewati pengunjung.Hutan Mangrove ini berlokasi di tepi Pantai
Marina, Pantai Marina juga merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi
wisatawan di Semarang.
Pengunjung Hutan Mangrove ini
didominasi oleh pengunjung anak muda yang ingin berselfi dengan background
Hutan Mangrove. Perpaduan air danau buatan yang luas dengan pohon-pohon
mangrove yang tertata dan dihiasi jalan yang terbuat dari bamboo cukup untuk
dijadikan lokasi foto yang bagus, bahkan tak jarang ada sepasang calon
pengantin yang mengambil foto prewedding mereka di kawasan hutan mangrove,
selain sebagai lokasi prewedding hutan mangrove ini juga kerap dijadikan lokasi
pengambilan gambar oleh model-model lokal. Sekarang ini Kawasan Maerokoco sudah
tidak sepi seperti dulu, terbukti dengan peningkatan jumlah pengunjung setelah
adanya hutan mangrove, saat ini pengunjung Maerokoco mencapai 1.200 orang dari
yang tadinya hanya 300 orang saja.
Karena sudah ramai, sekarang
Maerokoco buka setiap hari mulai dari pukul 07.00-19.00 dengan tiket masuknya
Rp 5.000 per orang dan biaya parker Rp 2.000. Untuk mendobrak jumlah
pengunjung, pengelola mengadakan event-event menarik seperti festival budaya, lomba mancing, hingga event musik Malam Minggu Maerokoco
(M2M) yang digelar rutin setiap Sabtu malam.
Panggung musik terbuka sering
digelar di pinggir danau dengan latar belakang mangrove menghijau. Selain itu
pengunjung juga bisa menikmati anjungan rumah-rumah adat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah, lengkap dengan potensi daerahnya.
Daya tarik lainnya yang dimiliki hutan mangrove adalah kafe yang
ada di jembata diatas danau hutan mangrove, kita bisa melihat hutan mangrove
dari tempat yang sedikit lebih tinggi.
Selain itu wisatawan juga bisa menyusuri
danau menggunakan perahu. Tentunya jika wisatawan ingin menggunakan perahu akan
dikenakan biaya tambahan lagi sebesar Rp 5.000, Perahu disini ada beberapa
jenis ada yang bisa di naiki berdua ataupun tiga orang.
Selain kita bisa
menyusuri kita juga bisa berfoto diatas perahu ini. Bagi wisatawan yang tidak
berani naik sendiri para pemilik perahu juga mau untuk menemani atau sekedar
mendayungkan perahu yang kita tumpangi.Untuk fasilitas lainnya sudah cukup baik
seperti toilet, tempat parkir yang luas juga penjual makanan dan minuman.
Gallery :
Komentar
Posting Komentar